SEJARAH NGUNTOK
Nguntok berasal dari bahasa clotehan
yang sering dilakukan oleh pemuda dari desa bangunrejo
di kecamatan SUKAKARYA, Kab.MUSI RAWAS yang mayoritas penduduknya adalah
orang jawa. Kata nguntok itu sendiri diambil dari istilah bagi orang-orang yang
suka ngobrol hal-hal yang gak penting namun bersifat menghibur atau guyonan.
Dikatakan nguntok karena pengibaratan bagi seorang yang sedang berbicara hingga
mulut berbuih atau dalam bahasa jawa lebih dikenal sebagai (umplok/umpluk). Nguntok awalnya di
gunakan oleh para remaja SMP dari lorong tobong, namun nguntok sendiri lebih
dikenal sekitar tahun 2008 dan lebih populer di kalangan masyarakat semenjak
ADI KUNCORO dan MIMO SOPRIONO sering menggunakannya saat berkumpul dan
berinteraksi dengan sesama pemuda sebayanya hingga sekarang. Di era yang mulai
agak kekinian (cieeeee... kekinian, lambe ndeso ae ngomong kekinian!!!).
istilah nguntok sendiri mulai memiliki artian yang cukup meluas, nguntok bisa
juga digunakan pada saat atau ketika berbagi cerita lucu atupun pada saat sedang berkumpul dan nongkrong bareng temen.
Misal :
Mimo... “apa acara
kita hari ini kun?”
Kuncoro... “ahhh...
paling juga nguntok bareng temen-temen moo...”. (penggunaan kata nguntok disini ditujukan sebagai berkumpul atau berbagi kekonyolan)
Nguntok juga bisa digunakan untuk orang yang suka berbohong. Misal :
Kuncoro...”mo... aku
dulu pernah puasa gak makan apa-apa sampek 12hari”
Mimo....”halah...
kuuuunnn... NGUNTOK kok di besar-besarin”
Dan masih banyak juga hal yang
bisa di ungkapkan dengan kata nguntok sesuai penempatannya. Yaaaaa...... itulah
tadi sekilas info dan sejarah dari nguntok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar