DAFTAR ISI
Pendahuluan …………………………………………………………………………….… 1
Daftar Isi ………………………………………………………………………………………… 2
Pembahasan ……………………………………………………………………………… 3
-
Galat Total ……………………………………………………………………………….. 3
-
Galat Pembulatan ………………………………………………………………........ 3
-
Orde Penghampiran …………………………………………….……………… 4
-
Angka Bena ……………………………………………………………………………….. 4-5
GALAT TOTAL
Dalam implementasinya, galat
pemotongan dan galat pembulatan kerap kali muncul. Sehingga jika keduanya
dijumlahkan akan menghasilkan galat total. Atau dengan kata lain, galat total yang dihasilkan oleh
sebuah proses metode numerik adalah galat pemotongan dan galat pembulatan.
GALAT PEMBULATAN
Perhitungan dengan metode numerik hampir
selalu menggunakan bilangan riil.Masalah timbul bila komputasi numerik
dikerjakan oleh mesin (dalam hal inikomputer) karena semua bilangan riil tidak
dapat disajikan secara tepat di dalamkomputer. Keterbatasan komputer dalam
menyajikan bilangan riil menghasilkangalat yang disebut galat pembulatan.
Sebagai contoh 1/6 = 0.166666666… tidak dapat dinyatakan secara tepat oleh
komputer karena digit 6 panjangnya tidak terbatas. Komputer hanya mampu
merepresentasikan sejumlah digit (atau bit dalam sistem biner) saja. Bilangan
riil yang panjangnya melebihi jumlah digit (bit) yang dapat direpresentasikan
oleh komputer dibulatkan ke bilangan terdekat. Misalnya sebuah komputer hanya
dapat merepresentasikan bilangan riil dalam 6 digit angka berarti, maka
representasi bilangan 1/6 = 0.1666666666… di dalam komputer 6-digit tersebut
adalah 0.166667. Galat pembulatannya adalah 1/6 – 0.166667 = -0.000000333.
Contoh dalam sistem biner misalnya
1/10 = 0.000110011001100110011 00110011…2
direpresentasikan di dalam komputer dalam jumlah bit yang terbatas. Kebanyakan
komputer digital mempunyai dua buah cara penyajian bilangan riil, yaitu bilangan
titik-tetap (fixed point) dan bilangan titik-kambang (floatingpoint)
Dalam format bilangan titik -tetap setiap bilangan disajikan dengan jumlah
tempat desimal yang tetap, misalnya 62.358, 0.013, 1.000. Sedangkan dalam
format bilangan titik-kambang setiap bilangan disajikan dengan jumlah digit berarti
yang sudah tetap, misalnya 0.6238 103 0.1714 10-13 atau ditulis juga
0.6238E+03 0.1714E-13 Digit-digit berarti di dalam format bilangan
titik-kambang disebut juga angka bena (significant figure).
Konsep angka bena dijelaskan berikut ini.
ORDE
PENGHAMPIRAN
Di dalam metode numerik,fungsi f(x) sering
diganti dengan fungsi hampiran,yang lebih sederhana. Satu cara mengungkapkan
tingkat ketelitian penghampiran itu adalah dengan mengunakan notasi O besar
(big –oh).
Misalkan f(h) dihampiri dengan fungsi p(h). Jika |f(h)- p(h)| M | h”|, yang dalam hal ini M adalah konstanta riil > 0. maka kita katakan bahwa p(h) menghampiri f(h) dengan orde penghampiran O(h”) dan kita tulis sebagai berikut :
F(h) = p(h) + O(h”)
O(h”) juga dapat diartikan sebagai orde galat dari penghampiran fungsi,karena h umumnya cukup kecil yaitu lebih kurang dari 1, maka semakin tinggi nilai n, semakin kecil nilai galat, yang berarti semakin teliti penghampiran fungsinya.
Umumnya deret taylor digunakan untuk penghampiran fungsi misalkan,
= + h , i= 0,1,2................
Adalah titik-titik selebar h,maka hampiran f( ) dengan deret taylor disekitar adalah
f( )= f( )+ f’(x) + f”(x) + ....+
=
Rumus diatas menyatakan bahwa jika fungsi F(x) dihampiri dengan deret taylor derajat n ,maka suku sisanya cukup dinyatakan dengan lambang O( ). Sebagai catatan, suku sisa yang digunakan dalam notasi O-besar adalah suku yang dimulai dengan perpangkatan h
Sebagai contoh :
(bukan O( ),karena suku orde 6 = 0)
(bukan O(h),karena suku orde 7 = 0)
Misalkan f(h) dihampiri dengan fungsi p(h). Jika |f(h)- p(h)| M | h”|, yang dalam hal ini M adalah konstanta riil > 0. maka kita katakan bahwa p(h) menghampiri f(h) dengan orde penghampiran O(h”) dan kita tulis sebagai berikut :
F(h) = p(h) + O(h”)
O(h”) juga dapat diartikan sebagai orde galat dari penghampiran fungsi,karena h umumnya cukup kecil yaitu lebih kurang dari 1, maka semakin tinggi nilai n, semakin kecil nilai galat, yang berarti semakin teliti penghampiran fungsinya.
Umumnya deret taylor digunakan untuk penghampiran fungsi misalkan,
= + h , i= 0,1,2................
Adalah titik-titik selebar h,maka hampiran f( ) dengan deret taylor disekitar adalah
f( )= f( )+ f’(x) + f”(x) + ....+
=
Rumus diatas menyatakan bahwa jika fungsi F(x) dihampiri dengan deret taylor derajat n ,maka suku sisanya cukup dinyatakan dengan lambang O( ). Sebagai catatan, suku sisa yang digunakan dalam notasi O-besar adalah suku yang dimulai dengan perpangkatan h
Sebagai contoh :
(bukan O( ),karena suku orde 6 = 0)
(bukan O(h),karena suku orde 7 = 0)
ANGKA BENA
Konsep angka bena (significant
figure) atau angka berarti telah dikembangkan secara formal untuk
menandakan keandalan suatu nilai numerik. Angka bena adalah angka bermakna,
angka penting, atau angka yang dapat digunakan dengan pasti
Contohnya,
- 43.123 memiliki 5 angka bena (yaitu 4, 3, 1, 2, 3)
- 0.1764 memiliki 4 angka bena (yaitu 1, 7, 6, 4)
- 0.0000012 memiliki 2 angka bena (yaitu 1, 2)
- 278.300 memiliki 6 angka bena (yaitu 2, 7, 8, 3, 0, 0)
- 270.0090 memiliki 7 angka bena (yaitu 2, 7, 0, 0, 0, 9, 0)
- 0.0090 memiliki 2 angka bena (yaitu 9, 0)
- 1360, 1.360, 0.001360 semuanya memiliki 4 angka bena
Perhatikanlah bahwa angka 0 bisa
menjadi angka bena atau bukan. Pada contoh 0.001360, tiga buah angka nol
pertama tidak berarti, sedangkan 0 yang terakhir angka berarti karena
pengukuran dilakukan sampai ketelitian 4 digit. Jumlah angka bena akan terlihat
dengan pasti bila bilangan riil itu ditulis dalam penulisan ilmiah (scientific
notation), misalnya tetapan dalam kimia dan fisika atau ukuran jarak dalam
astronomi. Jumlah angka bena terletak pada jumlah digit mantis-nya
(tentang mantis ini akan dibahas belakangan):
- 4.3123 ´ 101 memiliki 5 angka bena
- 1.764 ´ 10-1 memiliki 4 angka bena
- 1.2 ´ 10-6 memiliki 2 angka bena
- 2.78300 ´ 102 memiliki 6 angka bena
- 0.2700090
´ 103 memiliki 7 angka bena
- 9.0 ´ 10-3 memiliki 2 angka bena
- 13.60 ´ 102 , 0.1360 ´ 101 , 1.360 ´ 10-3 memiliki 4 angka bena
- 6.02 ´ 1023 memiliki 24 angka bena (bilangan Avogadro)
- 1.5 ´ 107 memiliki 8 angka bena (jarak bumi-matahari)
Komputer hanya
menyimpan sejumlah tertentu angka bena. Bilangan riil yang jumlah angka benanya
melebihi jumlah angka bena komputer akan disimpan dalam sejumlah angka bena
komputer itu. Pengabaian angka bena sisanya itulah yang menimbulkan galat
pembulatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar